Dalam sepi malam
ku dengar desir angin meniup
gemersik tatkala dedaunan berterbangan
di samping laungan cengkerik
bagai suatu simfoni indah
memainkan lagu alam.
Kala itu aku tegak berdiri di sini
memerhati dengan segenap pancaindera
Cuba menerobos rahsia alam
namun bagaikan tidak cukup pancaindera yang lima itu
terlalu banyak yang tidak dapat ku mengerti
Bisakah aku merungkainya
bagai dalam terowong hitam tidak bercahaya
Bisakah?
Naji Mahat
20 September 2011
No comments:
Post a Comment