9 Feb 2018

DINIHARI ITU

Pada saat sang mergastua masih enak beradu,
Dedaun pula tunduk malu dialun nafas alam,
Sang rembulan pula menguap lesu,
Sekujur tubuh dipeluk dingin pagi,
Bertafakur sebelum dirinya melangkah pergi,
Perjalanan yang jauh jaraknya, entah kembali.

Hadirnya di bumi Jawa ini seketika cuma,
Berkongsi ilmunya yang masih sederhana,
Dengan pria dan juga perempuan,
Yang dahagakan sirna dan cakna dirinya,
Meski usianya muda berbanding mereka.

Dia keliru andainya perkongsiannya bermakna,
Andai pelita kecilnya memadai,
Andai bekas langkahnya akan dirindui,
Andai usahanya diredhai.

Dinihari ini,
Perjalanan jauhnya tidak bisa tertangguh lagi,
Langkah ilmunya untuk mereka berhenti di sini,
Semoga curahan itu diamali dan didasari,
Bersama bibit manusiawi.

Teruskan pak!
Hidup ini tiada yang pasti.

Naji Mahat
31 Januari 2018, 1.51 pagi
Semarang, Indonesia

No comments:

Post a Comment